Skip to main content

Jason Becker, perjuangan Dewa Gitar melawan ALS



sumber: www.jasonbeckerguitar.com

Semua pencinta musik yang beraliran Neo-clasical rock pasti kenal Dewa Gitar yang satu ini. Jason Becker dikenal tidak hanya sebagai gitaris dengan skill tinggi, namun ia juga memiliki kepiawaian dalam mengkomposisikan melodi yang rumit namun indah.

Jason Becker lahir di Richmond, California tahun 1969. Pada umur 5 tahun, Jason kecil telah menguasai teknik bermain gitar dengan baik. Seperti kebanyakan gitaris neoklasikal, Jason juga terinspirasi dari permainan biola Paginini dan komposisi Mozart dan Bach. Dia banyak mempelajari karya-karya Paganini dan menggubah kedalam permainan gitarnya. Ia dikenal sebagai salah satu gitaris speed metal dengan permainan yang bersih (clean). Tidak hanya itu, karya-karya yang ia tulis juga memiliki komposisi melodi yang rumit. Salah satunya adalah komposisi favorit saya yang berjudul ‘Air’ di album Perpetual Burn .

Umur 16 tahun, bersama temannya Marty Friedman, Jason membentuk band Cacophony dan mengeluarkan album berjudul Speed Metal Symphoni (1987). Album ini masuk dalam top 10 classic shred album of all time versi majalah Guitar Player. Hal ini dikarenakan album tersebut kaya akan komposisi yang rumit. Alur lagu yang chaos namun secara mengejutkan tetap enak didengar. Perpaduan yang harmoni dari dua gitaris shred terbaik yang pernah dilahirkan didunia ini memberikan nuansa speed metal yang akan membetot jiwa para pendengarnya.

Tahun 1988, Jason mengeluarkan solo album yang berjudul Perpetual Burn. Sekali lagi permainan yang cepat (Speed) namun tetap bersih (clean) menjadi andalan Jason. Komposisi melodi yang rumit namun tetap indah didengar sangat menonjol di album ini. Disini Jason sekali lagi membuktikan bahwa dia bukan hanya gitaris biasa, tapi dia adalah sang maestro.

Umur 19 tahun, Jason bergabung dengan David Lee Roth Band sebagai pengganti Steve Vai. Disinilah Jason harus menerima kenyataan bahwa dirinya mengidap penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), sebuah penyakit langka yang juga menyerang seorang Fisikawan terbesar abad ini, Stephen Hawking. Jason di vonis hanya dapat bertahan hingga 5 tahun. Dibawah bayang-bayang ALS, Jason berhasil menyelesaikan albumnya bersama David Lee Roth Band, “A Little Ain’t Enough”. Namun Jason tidak dapat menemani band tersebut untuk melakukan tour.

Di tengah semakin memburuknya kondisi tubuh Jason akibat ALS, ia berjuang menyelesaikan album solonya yang berjudul Perspective. Album ini akhirnya dapat ia selesaikan di tahun 1996. Awal pengerjaan album ini adalah pada tahun 1989, tepat sebelum ia mendapat serangan ALS. Jadi 7 tahun Jason berjuang menyelesaikan album ini. Walaupun album tersebut tidak mencirikan ke khas an shred gitar Jason, namun album ini melambangkan keteguhan dan kegigihan Jason dalam berkarya dan pantang menyerah terhadap kondisi dan situasi yang ia hadapi. Dengan menggunakan gitar dan sebuah keyboard pada saat dia tidak dapat menggerakkan kedua tangannya, Jason terus berkarya saat penyakitnya memburuk. Pada saat kondisinya tidak lagi memungkinkan ia untuk memainkan instrumen, teman dan produser musik membantunya dengan menggunakan program computer yang dapat membaca gerakan kepalanya. Hal inilah yang membuat Jason dapat terus berkarya meskipun dia sudah kehilangan kendali atas seluruh tubuhnya.

Tahun 1997, Jason akhirnya kehilangan kemampuannya untuk berbicara (karena dia tidak bisa menggerakkan mulutnya) dan mengalami kelumpuhan total seluruh tubuhnya. Ia berkomunikasi dengan menggunakan matanya melalui sebuah sistem yang dikembangkan oleh keluarganya. Meskipun ALS secara bertahap merenggut kemampuannya untuk bermain gitar, berjalan, dan akhirnya berbicara, namun Jason tetap gigih berkarya. Dengan bantuan komputer, ia tetap menggubah lagu dan melakukan komposisi yang menakjubkan. “Aku mempunyai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), yang membuat tubuhku cacat dan membuatku tidak dapat berbicara, tapi tidak pikiranku”. Itulah kata-kata yang ia tulis di belakang album Perspective.

Jason tidak berhenti sampai disitu. Dengan keterbatasannya itu, ia tetap berkarya. Jason merilis Raspberry Jams (1999) dan Blackberry Jams (2003), yang pertama berisi berbagai demo-tracks yang tidak dirilis dan yang kedua berisi demo-tracks, yang kemudian dikerjakan ulang dan diterbitkan dalam album lain. Semua itu dilakukan Jason dengan menggunakan bantuan komputer yang dapat membaca gerakan mata. Ya, dengan gerakan mata itulah Jason melakukan semua pekerjaan. Hanya manusia dengan semangat dan jiwa yang besar yang dapat melakukan itu semua.

Gitaris Joe Satriani mengatakan , ” Jason saat muda adalah pemain gitar virtuoso . Sekarang dia adalah manusia virtuoso . “

” Jason telah menyentuh begitu banyak orang, orang-orang yang mencintai musik dan mengambil gitar lagi sendiri, untuk tidak melakukan bunuh diri , hanya menjalani kehidupan mereka sendiri dengan lebih banyak kesadaran , kebaikan dan kasih , ” kata Ibunya .

Semangat hidup dan semangat berkarya Jason dalam bermusik telah menginspirasi banyak musisi-musisi lain. Album Tribute untuk Jason Becker pun dibuat. Beberapa artis terkenal bersedia membantu rekaman tribute ini secara sukarela antara lain: Eddie Van Halen, Marty Friedman, Vinnie Moore, Paul Gilbert (Mr.Big), Joe Lynn Turner (ex-Deep Purple), Kee Marcello (ex-Europe), Neil Zaza, Anders Johansson (ex-Yngwie Malmsteen), Chris Poland (ex-Megadeth), Jeff Watson (ex-Night Ranger), Stephen Ross, James Byrd, Matt Bissonette, Mark Boals, dan lainnya. Semua keuntungan yang diperoleh dari album tribute ini akan disumbangkan kepada keluarga Jason untuk biaya pengobatannya.

Terakhir, Jason Becker meluncurkan buku dan film pendek yang berjudul ‘Jason Becker: Not Dead Yet’. Buku dan Film dokumenter ini berisi perjalanan hidup Jason dan perjuangannya menghadapi penyakitnya.

Banyak hal yang bisa kita petik dari kisah sang maestro neo classical guitar ini.

1. Ketabahan dan rasa syukur ketika menerima takdir

Sindrome ALS adalah sebuah penyakit yang melumpuhkan hampir seluruh anggota tubuh. Seseorang yang terserang penyakit ini akan mengalami kelumpuhan pada tingkat yang parah. Jason memang awalnya tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Itu adalah sesuatu hal yang manusiawi. Namun dengan semangat yang tinggi dan jiwa besarnya, ia menghadapinya dengan tabah dan rasa syukur. “tidak ada waktu untuk marah” itulah semboyan Jason dalam menghadapi semua itu. Ya, hidup yang singkat yang diberikan Tuhan didunia ini sangat berharga. Jangan sia-siakan dengan amarah. Hiasilah dengan rasa syukur.

2. Kegigihan dan pantang menyerah dalam mewujudkan sesuatu

Jason, sebagai gitaris yang karirnya baru saja dipuncak sukses, diumur yang masih sangat belia (19 tahun), harus menerima kenyataan bahwa seluruh tubuhnya lumpuh. Kelumpuhan itu tidak hanya menyerang tangannya yang biasa ia gunakan untuk memetik gitar, namun menyerang seluruh tubuhnya. Tidak ada lagi jari jemarinya lincah menjelajahi leher gitar, dengan sayatan melodi yang menelusuri setiap fret. Jason tercerabut seluruh kemampuannya sebagai gitaris. Tidak hanya itu, Jason pun tercerabut seluruh kemampuannya sebagai manusia normal. Ia hanya dapat menggerakkan matanya. Namun semua itu tidak melunturkan kobaran musik didadanya. Semua itu tidak menghalangi desakan jiwanya untuk terus berkarya. Jason terus dan terus berusaha melahirkan karya-karyanya. Tidak dapat dilakukan dengan tangan, Jason melakukannya dengan gerakan mata. Ya, dengan gerakan mata.

3. Dukungan keluarga dan teman

Jason dikelilingi oleh keluarga yang sangat mendukung dia. Ibunya Pat Becker yang senantiasa selalu berada disisi Jason. Ibu yang luar biasa ini kembali mengasuh Jason layaknya bayi kecil yang belum dapat melakukan apapun. Namun dengan sabar, sang Ibu terus menerus mengasuh Jason dan tidak hanya itu, sang Ibu pun terus memberikan semangat kepada Jason untuk terus berkarya.

Ayah Jason adalah orang yang hebat. Gery Becker lah yang berjasa membuat kehidupan Jason lebih hidup ditengah kelumpuhannya. Dialah yang membuatkan Jason perangkat computer yang dapat membaca gerakan mata sehingga Jason dapat melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh orang yang lumpuh. Bahkan Jason pun dapat menggubah lagu. Dengan alat yang dipasang oleh ayah nya inilah Jason dapat terus berkarya.

Teman-temannya juga merupakan orang-orang yang terus memberi dukungan pada Jason. Baik teman-teman dilingkungannya maupun teman-teman sesama musisi. Bentuk dukungan mereka salah satunya adalah dengan membuat album Tribute untuk Jason.

4. Hidup untuk berkarya

Hidup adalah karya. Manusia akan selalu dikenang bukan dari kondisi fisik lahirnya, namun dari karya-karyanya. Dari apa yang telah ia perbuat untuk dunia. Dari apa yang telah ia persembahkan untuk setiap detik kehidupan yang diberikan Tuhan. Jason adalah orang yang paling menghargai hidupnya. Ia tidak mengisi hidupnya yang terkena musibah itu dengan penyesalan dan tangisan. Namun ia isi setiap detik hidupnya dengan berkarya sehingga hidupnya yang mungkin singkat itu dapat lebih bermakna dan akan dikenang oleh orang-orang yang mencintainya di kemudian hari.

Jason Becker memang sebuah legenda dan inspirasi untuk semua gitaris. Kelumpuhan tidak menghalanginya untuk terus berkarya. Kondisi tubuhnya tidak menghalangi dirinya untuk tetap menciptakan komposisi melodi yang rumit dan indah. Walaupun itu hanya dilakukan dengan gerakan mata. Bagi Jason, ALS hanya melumpuhkan tubuhnya, tapi tidak melumpuhkan pikirannya dan tidak menghentikan langkahnya untuk terus berkarya. Terus berkarya Jason Becker.

Sumber:

www.jasonbeckerguitar.com

www.youtube.com

sumber: www.jasonbeckerguitar.com

Comments

Popular posts from this blog

Cara Buat jadi hacker bagi pemula

Banyak cara menjadi seorang hacker, dari cara yang paling mudah hingga cara yang paling sulit. Beberapa orang memakai software untuk melakukan hack.Harus ada kemauan dari diri sendiri tidak hanya kemauan utk sementara saja utk menjadi Hacking yang Hebat !!! Cara yang dipakai hacker untuk melakukan hack diantaranya pirates facebook, keylogger, mail passview, messenpass, social engineering, web spoofing, menghadang email,password cracking, session hijacking, menjadi proxy server, memanfaatkan kelalaian user dalam menggunakan fitur browser, dan googling. Pirates facebook Merupakan software yang bekerja dengan menggunakan nomor id facebook serta IP address facebook. Cara ini memang langsung menemukan kita pada email dan password korban namun yang mempersulit kita dalam pemakaian software ini adalah mengetikan IP Address. IP Address selalu berubah dalam waktu yang sangat singkat,dalam hitungan detik. Untuk menggunakan software ini diperlukan kerja keras,semangat dan

Tipe-tipe Pengguna Social Media

Tipe pengguna sosmed Sosial media belakangan ini memang menjadi deretan nomor wahid dalam dunia maya. Hampir semua orang sekarang akti f dalam menggunakan social media, baik untuk kepentingan pribadi, komunitas, maupun brand. Fenomena yang terjadi di masyarakat dunia termasuk Indonesia ini sudah mulai terjadi sejak tahun 2000 awal. Sedikit menilik kebelakang, pada tahun 2002, dunia maya heboh dengan munculnya sebuah sosial media generasi awal bernama Friendster. Anda ingat dengan nama tersebut? Ya, pastinya Anda ingat karena menurut saya, Friendster adalah cikal bakal dari berbagai sosial media yang ada sekarang. Kehadiran Friendster mendapat jegalan yang cukup berat dari MySpace, sebuah situs yang banyak dihuni oleh para pecinta musik dimana disana mereka bisa berinteraksi dengan para musisi idolanya, bahkan dulu terdapat fasilitas unduh lagu secara gratis yang diunggah langsung oleh musisinya. Setelah itu muncul Facebook yang masih menjadi sosial media terbesar di du

Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous

Pada kali ini saya membagikan Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous. Artikel ini saya dapatkan dari teman blogger kita, yaitu http://fhirman-ilham.blogspot.com/. Jadi, saya ucapkan terima kasih atas artikelnya. Mohon maaf saya tidak ijin dulu. Semoga agan membaca ini. Baik, untuk anda yang belum mengetahui kenapa kelompok Hacktvisme "Anonymous" mengenakan topeng "Guy Fawkes"?. Sebenarnya tidak ada kaitan sama sekali antara Guys Fawkes dan Anonymous. Sebelumnya kita membahas lebih jauh latar belakang Anonymous, kita akan membahas terlebih dahulu latar belakang Guys Fawkes.  Guy Fawkes Adalah karakter yang facenya dijadikan topeng identik kelompok hacker cyber cream terbesar di dunia "Anonymous". Guy Fawkes adalah pelaku peledakan bom di Gedung Parlemen Inggris. Dia bersama anggotanya melakukan aksi tersebut karena ingin membunuh Raja James 1. Namun aksi Guy Fawkes dan teman-temannya berhasil di gagalkan oleh pihak keamanan kerajaan. Peristiwa pe