Skip to main content

4 Mitos Apple

cdn.imore.com
Apple Campus, kantor pusat Apple Inc. di Cupertino, California
Nama Apple lekat dengan berbagai mitos. Padahal, belum tentu mitos-mitos itu benar. Dalam sebuah wawancara, seorang mantan desainer produk Apple mengungkap kebenarannya.

Mark Kawano, seorang desainer yang pernah mengabdi di Apple selama lebih kurang tujuh tahun, dalam wawancaranya dengan situs Fast Company, mencoba menguraikan beberapa mitos tentang Apple, terutama terkait desain.

Mitos 1: tim terbaik di dunia

Dikutip dari BGR, Kamis (22/5/2014), menurut Kawano, kesalahan pandangan terbesar tentang Apple terkait bagaimana produk Apple dibuat. Menurut Kawano, banyak yang mengira Apple bisa melahirkan produk-produk yang unggul karena memiliki tim yang terdiri dari desainer-desainer terbaik dunia. 

"Anda tidak tiba-tiba mendapatkan 'sayap ajaib' atau 'kekuatan super' saat bergabung di Cupertino (lokasi markas Apple). Apa yang terjadi adalah, Anda akan bergabung dengan organisasi yang memungkinkan Anda menghabiskan waktu untuk benar-benar merancang produk, bukannya berkelahi sesama kolega, atau jadi frustrasi karena desain yang baik ditolak oleh manajer engineering yang mau fokus pada memperbaiki bug," ujarnya. 

Artinya, organisasi di Apple, menurut Kawano, memungkinkan inovasi lahir karena konflik kepentingan, politik kantor, dan racun-racun sejenis itu tidak mengena pada tim desain. Tanpa adanya hal itu, tim desainer bisa fokus pada kualitas pekerjaannya.

Mitos 2: sumber daya tak terbatas

Kawano mengatakan, Apple kerap dianggap memiliki tim desain yang tak terbatas. Kenyataannya, perusahaan hanya memiliki 100-an orang untuk menangani desain. Bandingkan dengan Facebook, yang diklaim oleh Zuckerberg memiliki ratusan orang desainer; atau Google yang jumlahnya mencapai 1.000 orang.

Tim desain di Apple sangat kecil dan, boleh dibilang, intim. Bahkan Kawano mengatakan, ia mengenal wajah dan nama setiap orang dalam tim itu. Tim yang besar, ternyata, tidak selalu perlu untuk menghasilkan kualitas yang diinginkan. 

Mitos 3: aturan baku dan terperinci 

Kawano juga menjelaskan, masyarakat selama ini terlalu percaya bahwa Apple membuat setiap detail produknya dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Seakan-akan ada sebuah arahan dari Apple terhadap setiap hal kecil yang didesain. 

Padahal, menurut Kawano, banyak hal kecil yang membuat iOS atau OS X itu berbeda justru diciptakan saat para desainer sedang santai.

Kawano mengatakan, tidak ada "aturan baku" atau "perpustakaan formal" yang harus dipatuhi oleh para desainer Apple. Justru, lanjutnya, yang ada adalah sekelompok orang yang senang dan nyaman dalam berbagi ide. 

Mitos 4: Steve Jobs itu menakutkan

Mitos terbesar yang melekat dalam tubuh Apple berasal dari pendirinya, Steve Jobs. Konon, Jobs selalu menuntut kesempurnaan dan begitu keras dalam hal pekerjaan, bahkan hingga membuat karyawan-karyawannya takut.

"Kenyataannya, orang-orang yang bekerja di Apple itu adalah orang-orang yang memiliki gairah dan semangat untuk belajar dari Steve. Mereka sangat berdedikasi terhadap konsumen dan produk," ujar Kawano.

"(Steve Jobs) seorang yang rewel. Namun, dalam hal-hal lain, ia juga sangat demokratis, dan ingin diperlakukan seperti orang-orang lainnya," demikian papar Kawano.
Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2014/05/23/0952373/4.Mitos.Apple.dan.Kenyataannya

Comments

Popular posts from this blog

Cara Buat jadi hacker bagi pemula

Banyak cara menjadi seorang hacker, dari cara yang paling mudah hingga cara yang paling sulit. Beberapa orang memakai software untuk melakukan hack.Harus ada kemauan dari diri sendiri tidak hanya kemauan utk sementara saja utk menjadi Hacking yang Hebat !!! Cara yang dipakai hacker untuk melakukan hack diantaranya pirates facebook, keylogger, mail passview, messenpass, social engineering, web spoofing, menghadang email,password cracking, session hijacking, menjadi proxy server, memanfaatkan kelalaian user dalam menggunakan fitur browser, dan googling. Pirates facebook Merupakan software yang bekerja dengan menggunakan nomor id facebook serta IP address facebook. Cara ini memang langsung menemukan kita pada email dan password korban namun yang mempersulit kita dalam pemakaian software ini adalah mengetikan IP Address. IP Address selalu berubah dalam waktu yang sangat singkat,dalam hitungan detik. Untuk menggunakan software ini diperlukan kerja keras,semangat dan

Tipe-tipe Pengguna Social Media

Tipe pengguna sosmed Sosial media belakangan ini memang menjadi deretan nomor wahid dalam dunia maya. Hampir semua orang sekarang akti f dalam menggunakan social media, baik untuk kepentingan pribadi, komunitas, maupun brand. Fenomena yang terjadi di masyarakat dunia termasuk Indonesia ini sudah mulai terjadi sejak tahun 2000 awal. Sedikit menilik kebelakang, pada tahun 2002, dunia maya heboh dengan munculnya sebuah sosial media generasi awal bernama Friendster. Anda ingat dengan nama tersebut? Ya, pastinya Anda ingat karena menurut saya, Friendster adalah cikal bakal dari berbagai sosial media yang ada sekarang. Kehadiran Friendster mendapat jegalan yang cukup berat dari MySpace, sebuah situs yang banyak dihuni oleh para pecinta musik dimana disana mereka bisa berinteraksi dengan para musisi idolanya, bahkan dulu terdapat fasilitas unduh lagu secara gratis yang diunggah langsung oleh musisinya. Setelah itu muncul Facebook yang masih menjadi sosial media terbesar di du

Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous

Pada kali ini saya membagikan Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous. Artikel ini saya dapatkan dari teman blogger kita, yaitu http://fhirman-ilham.blogspot.com/. Jadi, saya ucapkan terima kasih atas artikelnya. Mohon maaf saya tidak ijin dulu. Semoga agan membaca ini. Baik, untuk anda yang belum mengetahui kenapa kelompok Hacktvisme "Anonymous" mengenakan topeng "Guy Fawkes"?. Sebenarnya tidak ada kaitan sama sekali antara Guys Fawkes dan Anonymous. Sebelumnya kita membahas lebih jauh latar belakang Anonymous, kita akan membahas terlebih dahulu latar belakang Guys Fawkes.  Guy Fawkes Adalah karakter yang facenya dijadikan topeng identik kelompok hacker cyber cream terbesar di dunia "Anonymous". Guy Fawkes adalah pelaku peledakan bom di Gedung Parlemen Inggris. Dia bersama anggotanya melakukan aksi tersebut karena ingin membunuh Raja James 1. Namun aksi Guy Fawkes dan teman-temannya berhasil di gagalkan oleh pihak keamanan kerajaan. Peristiwa pe