Skip to main content

Biografi JOE SATRIANI



Nama Lahir: Joseph Satriani

Genre: Rock, Hard Rock, Instrumental Rock, Blues

Pekerjaan: Musisi, Penulis Lagu, Produser, Guru gitar

Instrumen: Gitar, Bass, Keyboards, Vokal, Harmonica, Banjo, Harpa

Tahun Aktif: 1978 – Sekarang

Label: Sony, Epic, Relativity

Musisi terkait: Alice Cooper, Mick Jagger, Deep Purple, Steve Vai, G3, Sammy Hagar, Chickenfoot, Jason Becker

Instrumen utama: Ibanez Joe Satriani Signature Model



Joseph “Joe” Satriani atau di kenal juga dengan panggilan “Satch” lahir pada tanggal 15 Juli 1956 di Westbury, New York. Dia adalah campuran italia dan Amerika yang punya pekerjaan sebagai gitaris rock Instrumental dan seorang pemain multi instrumental. Satriani juga adalah seorang yang memegang begitu banyak nominasi Grammy Award. Pada awal karir nya Satriani memulai nya dengan menjadi instruktur gitar dan beberapa mantan murid nya telah mencapai kejayaan dengan skill bermain gitarnya yang di dapat dari Satriani, contohnya seperti Steve Vai, Larry LaLonde, Rick Hunolt, Kirk Hammet, Andy Timmons, Charlie Hunter, Kevin Cadogan, dan Alex Skolnick adalah beberapa yang telah merasakan godokan Satriani. Satriani telah menjadi motor penggerak bagi musisi lain seanjang karir nya. Satriani adalah pendiri dari G3, dia juga telah banyak bermain dengan musisi-musisi lain.

Pada tahun 1988, Satriani di rekrut oleh Mig Jagger sebagai lead gitaris pada solo tur pertama nya. Kemudian pada tahun 1994 Satriani menjadi gitaris Lead nya Deep Purple. Satriani telah bekerja sama dengan banyak gitaris dari berbagai genre, termasuk Steve Vai, John Petrucci, Eric Johnson, Larry LaLonde, Yngwie Malmsteen, Brian May, Patrick Rondat, Andy Timmons, Paul Gilbert, Adrian Legg, dan Robert Fripp melalui acara tahunan konser G3 Jam. Satriani sekarang adalah lead gitaris untuk sebuah supergrup yang bernama Chickenfoot.

Satriani terpengaruh dari ikon gitaris blues-rock seperti Jimi Hendrik, Eric Clapton, Jimmy Page, Ritchie Blackmore dan Jeff Beck. Namun dia memiliki gaya tersendiri yang sangat gampang di kenali. Sejak tahun 1988 Satriani telah memakai gitar signature sendiri yaitu Ibanez JS Series, yang di jual secara luas di toko-toko musik. Dia juga memiliki ampli dengan signature series yaitu The PEavey JSX, meskipun akhirnya dia kembali memakai Amplifier Marshall karena buruk nya hubungan dirinya dengan Peavey. Dia juga mempunyai sinature VOX amPlug Head Phone amp, signature VOX pedal the “Satchurator” distortion pedal, The “Time Machine” delay pedal, The “Big Bad Wah” wah pedal dan The “Ice 9″ overdrive pedal.


Satriani adalah campuran Italia Amerika, Kakek Nenek nya dari sisi Bapak berasal dari Piacenza dan dai sisi Ibu berasal dari Bari. Satriani terinspirasi bermain gitar pada usia empat belas tahun setelah kematian Jimi Hendrik. Dia mendengar berita tersebut di tengah latihan football, dan dia melawan pelatihnya dan mengumumkan bahwa dia berhenti main football dan akan menjadi seorang gitaris. Pada tahun 1974 Satriani belajar musik dangan gitaris Jazz Billy Bauer dan dengan seorang pianist jazz penyendiri Lennie Tristano. Tuntutan teknis Tristano sangat mempengaruhi permainan Satriani. Dia mulai mengajar gitar, dan murid paling utama nya saat itu adalah Steve Vai yang sesama Asli Long Island. Sementara mengajar Vai, dia menghadiri lima sekolah musik pada saat itu.

Pada tahun 1978, dia pindah ke Berkeley, California untuk mengejar karir musik. Segera setelah sampai di California, dia melanjutkan mengajar gitar. Murid-murid nya termasuk Steve Vai, Kirk Hammet yang sekarang adalah gitaris Metallica, David Bryson gitaris Counting Crows, Kevin Cadogan dari Third Eye Blind, Larry LaLonde dari Primus/Possessed, Alex Skolnick dari Testament, Rick Hunolt mantan Exodus, Phil Kettner dari Lääz Rockit, Geoff Tyson dari T-Ride, Charlie Hunter dan David Turin.


Pada tahun 1980-an Satriani mulai main dengan band yang berbasis di San Francisco yang bernama The Squares, dan terus mambangun jaringan yang membuat dia bergabung dengan band Greg Kihn, yang pada saat itu sedang mengalami penurunan karir, namun dengan sangat senang hati membantu Satiani melunasi hutang-hutang kartu kreditnya dari pembuatan album pertama nya. Ketika teman dan murid nya Steve Vai mencapai puncak kejayaan nya dengan bermain bersama David Lee Roth pada tahun 1986, Vai sering mengoceh tentang Satriani di beberapa interview dengan majalah gitar, termasuk interview dengan majalah Guitar World. Pada tahun 1987 album kedua Satriani “Surfing With The Alien” menjadi hits di radio-radio dan mencapai posisi tertinggi untuk album yang hanya instrumen saja (Tanpa vokal) pada saat itu. Pada tahun 1988 Satriani membantu meproduseri EP untuk band Death Metal Possessed.

Pada tahun 1989 Satriani merilis album Flying In A Blue Dream. Dia mengatakan bahwa album ini terinspirasi dari kematian ayah nya, yang meninggal dunia pada tahun 1989 selama pembuatan album ini. Lagu-lagu dalam album ini banyak di pakai di berbagai film dan iklan seperti “One Big Rush” di pakai dalam Soundtrack film Say Anything…-nya Cameron Crowe, “The Forgotten Part II” di pakai dalam sebuah iklan Labatt Blue di Kanada pada tahun 1993, “Can’t Slow Down” Di pakai di film kejar-kejaran mobil yang di bintangi Don Johnson yang berjudul Nash Bridges.


Pada tahun 1992, Satriani merilis The Extremist yang merupakan album paling sukses secara komersial sampai saat ini. Stasiun-stasiun radio di seluruh negri segera mengangkat “Summer Song” yang mendapatkan perhatian lebih dari Sony yang mengampanyekan album ini lewat portable CD mereka “Discman“. “Crying“, “Friends” juga menjadi hits di radio-radio Amerika waktu itu.

Pada akhir tahun 1993 Satriani bergabung dengan Deep Purple sebagai pengganti sementara untuk Ritchie Blackmore selama tur band ini di Jepang. Konser ini meraih sukses besar dan Deep Purple menawarkan Satriani sebagai gitaris tetap mereka, namun Satriani menolak, dengan alasan bahwa dia telah menanda tangani kontrak untuk pembuatan album solo dengan Sony, dengan demikian Steve Morse mengambil tempat sebagai gitaris di Deep Purple.


Pada tahun 1996 Satriani membentuk G3, yang berisikan tiga orang Gitaris Instrumental Rock. Line up asli nya adalah Joe Satriani, Steve Vai dan Eric Johnson. Tur G3 tetap berlangsung sesudah perayaan satu tahunnya. Dimana hanya Satriani lah satu-satunya anggota tetap namun masih didampingi oleh gitaris kedua dan ke tiga dengan berbagai gitaris lain. Gitaris-gitaris yang pernah main di G3 antara lain: Yngwie J Malmsteen, John Petrucci, Kenny Wayne Shepperd, Robert Fripp, Andy Timmons, Uli Jon Roth, Michael Schenker, Adrian Legg dan Paul Gilbert.

Pada tahun 1988 Satriani merilis album Crystal Planet, yang kembali memiliki warna sound seperti karya-karya nya pada tahun 1980-an silam. Album ini di ikuti oleh Engines Of Creation, salah satu album yang sangat eksperimental dari nya dengan menggunakan elektronica sound.


Selama beberapa tahun berikutnya Satriani secara teratur merekam dan merilis album, termasuk Strange Beautiful Music pada tahun 2002, dan Is There Love In Space pada tahun 2004.

Pada bulan Mei 2005 Satriani mengadakan konser keliling India untuk pertama kali nya, kota-kota yang di kunjungi tur ini adalah Delhi, Kolkata dan Mumbai.

Pada tahun 2006 Satriani merilis Super Collosal dan Satriani Live!, album dua disc lainnya dan DVD yang di rekam pada tanggal 03 Mei 2006 di Groove di Anaheim California.

Pada tanggal 07 Agustus 2007 Epic merilis ulang Surfing With The Alien untuk merayakan 20 tahun rilis nya album ini. Album ini berjumlah dua disc termasuk rilis ulang dan DVD yang menampilkan pertunjukan Live di Montreoux Jazz Festival pada tahun 1988 yang belum pernah di lihat sebelumnya.

Album Satriani berikutnya adalah Professor Satchafunkilus And The Musterion Of Rock yang di rilis pada tanggal 01 April 2008.

Pada tanggal 02 Februari 2010 Satriani merilis Live DVD yang di rekam di Paris berjudul “Live In Paris : I Just Wanna Rock” dan merupakan dua set CD.

Pada bulan Maret 2010 Satriani bergabung dengan beberapa gitaris untuk acara Tribute Tur Experience Hendrik, yang menampilkan lagu-lagu yang di tulis berdasarkan inspirasi dari Hendrik. Pada bulan Mei 2010 Satriani mengumumkan bahwa dia akan masuk studio untuk merekam album solo berikutnya

Satriani merilis album studio ke 14 nya yang di beri judul Black Swans And Wormhole Wizards pada tanggal 05 Oktober 2010.

Pada tanggal 04 Desember 2004, Satriani mengajukan tuntutan pelanggaran hak cipta terhadap Coldplay, tuntutan Satriani adalah bahwa lagu Coldplay yang berjudul “Viva La Vida” mengambil porsi substansial dari lagu Satriani yang berjudul If I Could Fly dari album tahun 2004-nya Is There Love In Space?. Lagu Coldplay tersebut meraih “Song Of The Year” dan Coldplay membantah tuduhan tersebut. Akhirnya penyelesaian yang tidak di tentukan di ambil oleh kedua belah pihak.


Satriani di akui sebagai gitaris dengan teknik yang canggih, dan merupakan virtuoso gitar. Dia telah menguasai banyak teknik kinerja pada instrumen yang satu ini, termasuk Legato, Two Handed Tapping dan Arpeggio Tapping, Volumes Swells, Harmonics dan Extreme Whammy Bar Effect. Salah satu Trade Mark compositional trairs nya adalah penggunaan Pitch Axis Theory, yang di pakai nya dalam berbagai mode. Waktu bagian cepat Satriani memakai bagian Legato (yang di dapat dari Hammer On dan Pulls Off) yang menghasilkan aliran yang sangat mulus. Ia juga mahir di berbagai tipe kecepatan seperti rapid alternate picking dan swip picking, namun jarang di pergunakannya.

Satriani telah menjual lebih dari 10 juta album di seluruh dunia dan telah menerima nominasi Grammy sebanyak 14 Kali. Banyak penggemar dan teman-temannya memanggilnya dengan panggilan “Satch” yang merupakan singkatan dari Satriani

Joe Satriani telah di dukung oleh gitar Ibanez dan amplifier Peavey JSX. Keduanya di buat untuk signature khusus Satriani. Ibanez JS 100 adalah dasarnya, kemudian di ganti dengan Ibanez 540 Radius model yang merupakan endorse awal Satriani. Namun demikian, Satriani banyak menggunakan alat lain, kebanyakan gitar-gitarnya di buat oleh Ibanez, termasuk JS 1000 dan JS 1200. Gitar-gitar ini menggunakan DiMarzio PAF Pro (yang ia gunakan sampai tahun 1993 di posisi neck dan Bridge). DiMarzio Fred (yang dia gunakan pada posisi Bridge dari tahun 1993-2005), dan Mo’ Joe dan PAF Joe (yang dia pakai di Bridge dan Neck dari tahun 2005 sampai saat ini). JS signature adalah signature milik nya dengan JS 1000, JS 1200, JS2400, JSBDG, dan JS20th, yang memakai Edge Double Locking Tremolo asli Ibanez. JS 100 dan JS120s memakai Edge 3 Tremolo Bridge dari Ibanez. JS 1600 memakai penggabungan Bridge gitar dengan tanpa tremolo. Gitar yang paling sering dia pakai selama tahun 1990-an adalah gitar chrome-finished yang di panggil “Chrome-Boy“. Gitar ini bisa di lihat di DVD Live In San Francisco. Bagaimanapun, gitar yang paling sering di pakai selama konser adalah gitar yang di panggil dengan sebutan “Pearly” dengan Pearly gates pick ups Seymour Duncan.

Satriani juga menggunakan banyak JS model yang lain seperti JS double neck model, JS700 yang memakai fixed bridge, P-90 pickups, dan body dan neck yang sesuai yang terbuat dari kayu Mahagony, JS6/JS600 (natural body), JS1 (model JS asli), JS2000 (fixed bridge model), bermacam jenis JS100s dan JS1000s dan JS1200s dengan cat standard, dan dengan jumlah yang banyak dari prototype Js lainnya. Semua double Locking Edge bridge adalah Edge Tremolo asli, bukan model terbaru. Joe juga memainkan gitar 7-senar berwarna merah yang merupakan JS model juga.

Satriani juga menggunakan banyak model ampli, memakai Marshall sebagai ampli utama, (terutama model limited edition blue colored 6100 LM) sampai tahun 2001, dan ampi dari Peavey signature nya, the Peavey JSX. Peavey JSX memulai hidup nya sebagai prototype dari Peavey XXX dan di bangun menjadi Joe Satriani signature model. Satriani juga memakai bermacam model amplfier seperti Peavey 5150 (di pakai untuk merekam album Crystal Planet), Conford, Mesa Boogie Mark IIc+ (di pakai untuk merekam album Flying In A Blue Dream) diantara semuanya dia sering balik memakai Marshall JVM series.

Pedal Effect nya termasuk Vox Wah, Dunlop Cry Baby, RMC Wizard wah, DigiTech Whammy, BK Buttler Tube Driver, Boss DS-1, BOSS CH-1, BOSS CE-2, BOSS DD-2 dan Standard BOSS DD-3, BOSS BF-3, BOSS OC-2, Barber Burn Drive Unit, Fulltone Deja Vibe, Fulltone Ultimate Octave, dan Electro Harmonix POG (Polyphonic Octave Generator).

Satriani juga berpartner dengan Planet Waves untuk membuat gitar pick dan Gitar strap dengan lukisan tangannya.

source : http://dewanada.wordpress.com/2011/07/25/biografi-joe-satriani/

Comments

Popular posts from this blog

Cara Buat jadi hacker bagi pemula

Banyak cara menjadi seorang hacker, dari cara yang paling mudah hingga cara yang paling sulit. Beberapa orang memakai software untuk melakukan hack.Harus ada kemauan dari diri sendiri tidak hanya kemauan utk sementara saja utk menjadi Hacking yang Hebat !!! Cara yang dipakai hacker untuk melakukan hack diantaranya pirates facebook, keylogger, mail passview, messenpass, social engineering, web spoofing, menghadang email,password cracking, session hijacking, menjadi proxy server, memanfaatkan kelalaian user dalam menggunakan fitur browser, dan googling. Pirates facebook Merupakan software yang bekerja dengan menggunakan nomor id facebook serta IP address facebook. Cara ini memang langsung menemukan kita pada email dan password korban namun yang mempersulit kita dalam pemakaian software ini adalah mengetikan IP Address. IP Address selalu berubah dalam waktu yang sangat singkat,dalam hitungan detik. Untuk menggunakan software ini diperlukan kerja keras,semangat dan

Tipe-tipe Pengguna Social Media

Tipe pengguna sosmed Sosial media belakangan ini memang menjadi deretan nomor wahid dalam dunia maya. Hampir semua orang sekarang akti f dalam menggunakan social media, baik untuk kepentingan pribadi, komunitas, maupun brand. Fenomena yang terjadi di masyarakat dunia termasuk Indonesia ini sudah mulai terjadi sejak tahun 2000 awal. Sedikit menilik kebelakang, pada tahun 2002, dunia maya heboh dengan munculnya sebuah sosial media generasi awal bernama Friendster. Anda ingat dengan nama tersebut? Ya, pastinya Anda ingat karena menurut saya, Friendster adalah cikal bakal dari berbagai sosial media yang ada sekarang. Kehadiran Friendster mendapat jegalan yang cukup berat dari MySpace, sebuah situs yang banyak dihuni oleh para pecinta musik dimana disana mereka bisa berinteraksi dengan para musisi idolanya, bahkan dulu terdapat fasilitas unduh lagu secara gratis yang diunggah langsung oleh musisinya. Setelah itu muncul Facebook yang masih menjadi sosial media terbesar di du

Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous

Pada kali ini saya membagikan Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous. Artikel ini saya dapatkan dari teman blogger kita, yaitu http://fhirman-ilham.blogspot.com/. Jadi, saya ucapkan terima kasih atas artikelnya. Mohon maaf saya tidak ijin dulu. Semoga agan membaca ini. Baik, untuk anda yang belum mengetahui kenapa kelompok Hacktvisme "Anonymous" mengenakan topeng "Guy Fawkes"?. Sebenarnya tidak ada kaitan sama sekali antara Guys Fawkes dan Anonymous. Sebelumnya kita membahas lebih jauh latar belakang Anonymous, kita akan membahas terlebih dahulu latar belakang Guys Fawkes.  Guy Fawkes Adalah karakter yang facenya dijadikan topeng identik kelompok hacker cyber cream terbesar di dunia "Anonymous". Guy Fawkes adalah pelaku peledakan bom di Gedung Parlemen Inggris. Dia bersama anggotanya melakukan aksi tersebut karena ingin membunuh Raja James 1. Namun aksi Guy Fawkes dan teman-temannya berhasil di gagalkan oleh pihak keamanan kerajaan. Peristiwa pe