Skip to main content

Mengupas Pengaruh Musik Elektronik Pada Otak

Penonton larut dalam kemeriahan Djakarta Warehouse Project 2015 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 11 Desember 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan ini, masyarakat Jakarta disibukkan dengan rave party tahunan Djakarta Warehouse Project (DWP), festival musik elektronik yang mengajak orang berdansa semalaman. DWP digelar selama 2 hari berturut-turut pada 11-12 Desember 2015 dan menghadirkan disc jockey kelas dunia, diantaranya DJ Snake, Tiesto, serta Major Lezer.

Musik elektronik yang juga disebut electronic dance music (EDM) itu, kini tengah gandrung di kalangan kaum muda. Padahal, di kalangan media mainstream, EDM dianggap sebagai ‘kehancuran’ tren anak muda masa kini. EDM bisa dianalogikan sebagai musik rock’n’roll di era 80an, yang diberi label sebagai musik bagi para pemberontak.

Rave party sendiri dianggap negatif karena umumnya, para penikmat pesta musik itu lekat dengan penggunaan obat-obatan terlarang, seperti ekstasi dan LSD.

Tapi benarkah EDM yang memengaruhi para penikmatnya untuk mengonsumsi narkotika? Tentu saja tidak.

Melansir laman dancemusicnw.com, EDM hanyalah musik yang memayungi berbagai genre musik elektronik, termasuk tekno, house, trance, hardstyle, drum dan bass, dubstep, trap, Jersey club dan berbagai subgenre lainnya.

Seperti genre musik lain, EDM memang punya pengaruh pada kehidupan manusia. Secara umum, EDM memiliki ketukan irama yang cepat yang membangkitkan semangat.

Secara tidak sadar, tubuh memang merespon musik dengan melepas serotonin yang memengaruhi rasa bahagia. Selain itu, tubuh juga memproduksi dopamin, hormon yang membuat manusia merasa bersemangat. Di saat yang sama, otak akan melepas norefineprin, yang meningkatkan konsentrasi serta rasa euforia.

Semakin cepat irama musik, semakin banyak pula hormon yang dikeluarkan. Tidak heran bila EDM bisa memicu semangat untuk berdansa semalaman.

Di beberapa eksperimen, musik elektronik juga terbukti punya pengaruh dalam mengatasi gangguan mood, stres dan depresi. Banyak penelian menyebut musik merupakan terapi anti-depresan yang ampuh. Namun, jenis musik pelepas stres bagi setiap orang, tentu berbeda.

Para peneliti menganjurkan jenis musik elektronik dengan ketukan pelan dan menenangkan untuk meredakan ketegangan saraf, seperti Chillstep atau Chillwave.

Sementara bagi mereka yang membutuhkan konsentrasi tinggi, musik elektronik dengan ketukan 50-80 BPM (beat per minute), merupakan yang paling sesuai untuk belajar atu bekerja. Alasannya, ketukan itu tidak akan mengalihkan perhatian dari fokus. Contoh musik elektronik dalam kisaran tersebut adalah Minimal House atau Ambient.

Lain lagi dengan musik untuk meditasi. Mereka yang membutuhkan ketenangan pikiran dan kedamaian, bisa mencoba subgenre elektronik eksperimental, yang dipercaya bisa membuat otak ‘diam’.

Adapun untuk mereka yang ingin berolahraga, Dubstep, Drum&Bass serta Breaks/Breakbeats adalah subgenre yang tepat. Jenis musik dengan ketukan diatas 100 BPM secara otomatis akan membuat badan bergerak.

sumber : http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151213054455-277-97833/mengupas-pengaruh-musik-elektronik-pada-otak/

Comments

Alan said…
Terima kasih atas penjelasannya... serta terima kasih juga atas list genre musik elektronik sesuai kebutuhan

Popular posts from this blog

Cara Buat jadi hacker bagi pemula

Banyak cara menjadi seorang hacker, dari cara yang paling mudah hingga cara yang paling sulit. Beberapa orang memakai software untuk melakukan hack.Harus ada kemauan dari diri sendiri tidak hanya kemauan utk sementara saja utk menjadi Hacking yang Hebat !!! Cara yang dipakai hacker untuk melakukan hack diantaranya pirates facebook, keylogger, mail passview, messenpass, social engineering, web spoofing, menghadang email,password cracking, session hijacking, menjadi proxy server, memanfaatkan kelalaian user dalam menggunakan fitur browser, dan googling. Pirates facebook Merupakan software yang bekerja dengan menggunakan nomor id facebook serta IP address facebook. Cara ini memang langsung menemukan kita pada email dan password korban namun yang mempersulit kita dalam pemakaian software ini adalah mengetikan IP Address. IP Address selalu berubah dalam waktu yang sangat singkat,dalam hitungan detik. Untuk menggunakan software ini diperlukan kerja keras,semangat dan

Tipe-tipe Pengguna Social Media

Tipe pengguna sosmed Sosial media belakangan ini memang menjadi deretan nomor wahid dalam dunia maya. Hampir semua orang sekarang akti f dalam menggunakan social media, baik untuk kepentingan pribadi, komunitas, maupun brand. Fenomena yang terjadi di masyarakat dunia termasuk Indonesia ini sudah mulai terjadi sejak tahun 2000 awal. Sedikit menilik kebelakang, pada tahun 2002, dunia maya heboh dengan munculnya sebuah sosial media generasi awal bernama Friendster. Anda ingat dengan nama tersebut? Ya, pastinya Anda ingat karena menurut saya, Friendster adalah cikal bakal dari berbagai sosial media yang ada sekarang. Kehadiran Friendster mendapat jegalan yang cukup berat dari MySpace, sebuah situs yang banyak dihuni oleh para pecinta musik dimana disana mereka bisa berinteraksi dengan para musisi idolanya, bahkan dulu terdapat fasilitas unduh lagu secara gratis yang diunggah langsung oleh musisinya. Setelah itu muncul Facebook yang masih menjadi sosial media terbesar di du

Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous

Pada kali ini saya membagikan Asal Mula Sejarah Topeng Anonymous. Artikel ini saya dapatkan dari teman blogger kita, yaitu http://fhirman-ilham.blogspot.com/. Jadi, saya ucapkan terima kasih atas artikelnya. Mohon maaf saya tidak ijin dulu. Semoga agan membaca ini. Baik, untuk anda yang belum mengetahui kenapa kelompok Hacktvisme "Anonymous" mengenakan topeng "Guy Fawkes"?. Sebenarnya tidak ada kaitan sama sekali antara Guys Fawkes dan Anonymous. Sebelumnya kita membahas lebih jauh latar belakang Anonymous, kita akan membahas terlebih dahulu latar belakang Guys Fawkes.  Guy Fawkes Adalah karakter yang facenya dijadikan topeng identik kelompok hacker cyber cream terbesar di dunia "Anonymous". Guy Fawkes adalah pelaku peledakan bom di Gedung Parlemen Inggris. Dia bersama anggotanya melakukan aksi tersebut karena ingin membunuh Raja James 1. Namun aksi Guy Fawkes dan teman-temannya berhasil di gagalkan oleh pihak keamanan kerajaan. Peristiwa pe